Renungan

 

KEGELISAHAN

Mazmur 42:6

“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”

Arti kata gelisah adalah tidak tenteram atau kuatir atau tidak tenang. Entah dikarenakan apapun dalam hidupnya setiap manusia bisa mengalami kegelisahan. Kegelisahan akan terus berlanjut jika tidak mendapatkan sebuah harapan yang pasti.

Seperti seseorang yang menunngu didepan kamar operasi maka situasi akan berbeda ketika operasi itu ringan atau berat, semakin berat operasi yang dilakukan maka akan semakin besar resiko yang dihadapi. Tetapi hal yang berbeda kalau seseorang sedang menunggu sebuah operasi kecil karena tidak ada hal yang perlu dikuatirkan.

Pemazmur menyatakan kegelisahan hanya bisa diatasi dengan sebuah harapan kepada Allah. Sebuah pengharapan membuat rasa kuatir jadi berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Jika kita sebagai anak berharap kepada orang tua akan sesuatu hal yang mudah, apakah kita sampai mengalami kegelisahan? Tentu saja tidak.Tetapi kalau kita berharap akan sesuatu yang mungkin saja orang tua kita tidak dapat memenuhinya maka kekuatiran akan timbul dalam hati kita.

Bapa kita di surga memiliki segala sesuatunya, bahkan yang tidak kita pikirkan sekalipun Tuhan punya, karena itu mengapakah kita kuatir? Sebab Tuhan yang padaNya kita berharap memiliki segala sesuatu. Kita tidak perlu takut dan gelisah sebab kita yakin dalam Tuhan harapan kita tidak akan sia-sia.

Tuhan punya rencana indah untuk Anda dan keluarga..

 

 

YAKIN

Markus 4:39

“Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: Diam! Tenanglah! Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.”

Ketika kita mendengar kisah Tuhan Yesus meredakan angin ribut mungkin kita akan merasa mengapa murid tidak percaya kepada Tuhan Yesus yang begitu dahsyat dan berkuasa? Tetapi jika kita berada ditempat yang sama yaitu didalam perahu, kira-kira hal apakah yang akan kita lakukan? Mungkin kita juga akan ketakutan sama seperti murid Tuhan yang lainnya.

Mengapa Tuhan Yesus dengan yakin menghardik angin ribut? Jawabannya karena Dia yakin juga bahwa angin ribut itu akan tunduk kepadaNya. Ketika kita akan melakukan hal yang sama seperti yang Tuhan lakukan, apa yang kita butuhkan? Sebuah keyakinan!

Perlakuan yang berbeda pasti diperlukan ketika kita bertemu dengan seekor kucing dan seekor harimau. Untuk menghardik seekor harimau mungkin kita harus berpikir ribuan kali, sebab kita tidak yakin apakah dia akan tunduk kepada kita, atau malah sebaliknya harimau itu akan menerkam kita. Berbeda ketika kita bertemu kucing yang mungkin tidak kita sukai, dengan keyakinan penuh kita menghardiknya dan kita tahu bahwa kucing pasti akan takut kepada kita.

Sebuah keyakinan timbul karena kita yakin kita bisa melakukannya. Sesungguhnya, bukan karena kita tetapi karena Tuhan yang bersama dengan kita.

Tuhan memberkati Anda..(ys)